1 Body shaming sama kejamnya dengan bullying. Imdb.com. Mengomentari kekurangan fisik dari orang lain bisa dikategorikan dengan bullying. Meski kamu gak melakukan kontak fisik yang merugikan, namun apa yang kamu lakukan sudah termasuk bullying secara verbal. 0% found this document useful 0 votes547 views5 pagesDescriptionDEFINISI BODY SHAMINGCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes547 views5 pagesBody ShamingJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Menghina orang lain gendut, tidak akan membuatmu jadi kurus. Sama halnya dengan mengejek orang lain bodoh, tidak akan membuatmu lebih pintar."-Mean Girls-Al 5 perempuan bicara tentan body shaming. Foto dok. istPenyanyi Korea Selatan, Hyolyn Foto Instagram/xhyolynxMereka yang pernah mengalami body shamingAsmara Abigail saat menghadiri Asian Stars Up Next. Foto Dok. IFFAM and Arman FebryanRachel Goddard Foto Instagram rachgoddardBeauty Vlogger Waikya Widiyanti. Foto dok. InstagramBeauty Vlogger Cut Rizki. Foto dok. InstagramMengapa orang suka mengomentari fisik orang lain?Ilustrasi Bully Foto PixabayBody Positivity Woman On Top. Foto shutterstockMunculnya gerakan body positivity melawan body shamingBody Positivity Indonesia. Foto Dok. Body Positivity IndonesiaRirie Bogar Foto Angga Nugraha/kumparanRachel Goddard, Beauty Influencer. Foto Intan Kemala Sari/kumparanBody positivity untuk semua bentuk tubuhBody Positivity Woman On Top. Foto shutterstockBeauty Vlogger Cut Rizki bicara tentang body positivity untuk program spesial Woman on Top Vol. 3. Foto dok. InstagramBeauty Vlogger Waikya bicara tentang body positivity untuk program spesial Woman on Top Vol. 3. Foto dok. InstagramMenanamkan stigma positif tentang body positivityRachel Goddard Foto Instagram rachgoddardPemeran film 'Sekte', Asmara Abigail saat berkunjung ke kantor kumparan Jalan Jati Murni No 1A, Jati Padang, Jakarta Selatan, Kamis, 18/4. Foto Helmi Afandi Abdullah/kumparan Dampakakibat dari tindakan body shaming akan membawa pengaruh negatif kepada korban. Korban bisa depresi hingga memiliki kecenderungan untuk bunuh diri Did you ever stop and think about how often we are told to change our appearance? Magazines constantly offer tips about how to lose weight “in days,” appear slimmer “instantly,” and hide our “imperfections”… without actually knowing anything about us, much less our appearance. This is one example of body-shaming, and it is everywhere. Sitcoms so frequently use overweight characters’ bodies as the basis of many of the show’s jokes. It has become the norm to criticize aspects of our bodies as some type of bonding experience with friends – if we all hate our bodies; it somehow makes us feel connected and united. Body-shaming criticizing yourself or others because of some aspect of physical appearance can lead to a vicious cycle of judgment and criticism. Messages from the media and from each other often imply that we should want to change, that we should care about looking slimmer, smaller, and tanner. And if we don’t, we worry that we are at risk of being the target of someone else’s body-shaming comments. Body-shaming manifests in many ways 1 Criticizing your own appearance, through a judgment or comparison to another person. “I’m so ugly compared to her.” “Look at how broad my shoulders are.” 2 Criticizing another’s appearance in front of them, “With those thighs, you’re never going to find a date.” 3 Criticizing another’s appearance without their knowledge. “Did you see what she’s wearing today? Not flattering.” “At least you don’t look like her!”. No matter how this manifests, it often leads to comparison and shame, and perpetuates the idea that people should be judged mainly for their physical features. This leads to the question if it has such harsh consequences, why is body-shaming so common? An example we often discuss at the Braintree Adolescent Intensive Outpatient Program IOP is dealing with conflicts with peers. Why, when we are upset, annoyed, or intimidated by someone, do we default to criticizing their appearance? “Whatever, she’s ugly,” can be a go-to defense in these situations, particularly during adolescence and the young-adult years. In some ways, it feels easier to shoot for something that will hurt, like targeting physical appearance, rather than expressing what is really going on emotionally. Saying, “I’m really hurt by how my friend treated me,” or “I’m terrified of losing this friendship” opens us up and makes us more vulnerable, and therefore feels easier to bury underneath the body-shaming comments that rush to mind. How do we challenge this? In situations like those listed above, expressing true feelings rather than physical criticisms can be a great first step. While recently discussing this with the Adolescent IOP, several patients admitted that it is hard to identify ways of expressing frustration without using body-shaming, as this has become an almost automatic response. Practice identifying why you are upset about a situation. For example, it’s unlikely that you’re mad at a friend because she’s breaking out, and more likely that you’re upset about a miscommunication or feeling of rejection. Practice thinking it, and eventually, verbalizing it. Identify who in your life is body-positive – or even body-neutral. Think of people who celebrate their body for what it can do, and people who refuse to comment on others’ physical appearances. Spending time with these people can be especially helpful while you are struggling with your own internalized body-shaming, and help you view yourself – and others – more positively. Confront those who perpetuate body-shaming. Once you’ve become more aware of your own body-shaming behaviors, you may notice how often your friends, family or co-workers do it. Talk to them. Discuss why it bothers you and help them see how it may also be hurtful to them. Find something or things! you LIKE about your body. We spend so much time witnessing advertisements about how to make our eyelashes millimeters longer and how to get whiter teeth that it’d be nice to counter some of that by celebrating what we do have. Maybe, despite your body image struggles, you love a new hairstyle you discovered. Maybe you’ve noticed how much stronger you feel with balanced eating. Find something physical or nonphysical that makes you YOU and celebrate it every day. Seseorang bisa melakukan body shaming terhadap orang lain maupun dirinya sendiri." Persepsi yang tidak efektif akan bentuk fisik seseorang adalah penyebab utama seseorang melakukan body shaming. Seperti mengidolakan bentuk tubuh ideal tertentu dan mengaitkannya dengan karakter positif tertentu. Body shaming adalah tindakan seseorang dalam memberi penilaian terhadap individu yang lain tentang tubuh, bentuk fisik, warna kulit atau pakaian dalam bentuk kritikan, mengeluarkan pendapat atau membandingkannya dengan yang lain karena tidak ideal atau tidak sesuai dengan pandangan seperti pada umumnya. Selain memberi penilaian kepada orang lain, body shaming juga bentuk mengomentari diri sendiri sebagai bentuk rendah diri atau kurangnya rasa syukur yang dimiliki kamus Oxford, pengertian body shaming adalah tindakan atau praktik mempermalukan seseorang dengan membuat komentar mengejek atau kritis tentang bentuk atau ukuran tubuh mereka. Hasil dari body shaming yang terjadi pada seseorang adalah adanya kemunduran kepercayaan diri, atau penilaian negatif terhadap diri sendiri. Korban body shaming umumnya akan menarik diri dari keramaian untuk menenangkan diri. Selain itu, korban body shaming akan mengalami perubahan sikap yang akan terjadi, misalnya mudah tersinggung, pendiam, malas makan, hingga Shaming merupakan tindakan ataupun perilaku seseorang dalam memberikan komentar atau pendapat terhadap bentuk tubuh orang lain yang berakibat menimbulkan standar tertentu, dimana standar tersebut akan menyebabkan seseorang yang tidak sesuai dengan standar yang sudah terbentuk, yang kemudian akan menimbulkan rasa malu dan tidak percaya diri terhadap bentuk tubuhnya. Beberapa bentuk ungkapan body shaming seperti; kegendutan fat shaming, terlalu kurusskinny shaming, ataupun jelek ugly shaming, terlalu tinggi atau kurus, dan lain shaming adalah sebuah istilah yang dikenal sebagai perlakuan atau tindakan seseorang dalam memberikan komentar buruk terhadap kondisi tubuh atau rupa seseorang baik secara disadari maupun tidak disadari. Body shaming termasuk kekerasan bullying secara verbal yang menyebabkan trauma psikis karena ucapan yang menyakitkan. Body shaming membuat seseorang semakin merasa tidak aman dan tidak nyaman terhadap penampilan fisiknya dan mulai menutup diri baik terhadap lingkungan maupun Body Shaming Berikut definisi dan pengertian body shaming dari beberapa sumber buku dan referensi Menurut Chairani 2018, body shaming adalah tindakan seseorang yang mencela atau suatu bentuk tubuh individu lain dimana bentuk tubuh tersebut tidak ideal dan atau tidak seperti bentuk-bentuk tubuh pada Alawiyah 2019, body shaming adalah penilaian individu terhadap individu yang lainnya tentang tubuh mereka yang mengakibatkan akan timbul penilaian terkait bentuk tubuh yg tidak ideal dan tidak sesuai dengan pandangan orang lain mengenai bentuk tubuh mereka. Menurut Fitriana 2019, body shaming adalah tindakan yang mengomentari atau mengeluarkan pendapat kepada seseorang ataupun diri sendiri mengenai tubuh yang Dolezal 2015, body shaming adalah tindakan mengkritik, mengomentari, atau membandingkan fisik orang lain maupun dirinya sendiri. Menurut Damanik 2018, body shaming adalah perasaan malu akan salah satu bentuk bagian tubuh ketika penilaian orang lain dan penilaian diri sendiri tidak sesuai dengan diri ideal yang diharapkan Body Shaming Menurut Chairani 2018, tindakan body shaming ditandai dengan beberapa aspek, antara lain yaitu sebagai berikut Mengomentari diri sendiri serta membandingkannya dengan orang lain yang dianggap ideal. Misalnya seseorang yang melihat dirinya lebih gemuk daripada orang lain. Mengomentari penampilan atau fisik seseorang di depan orang tersebut dan membandingkannya dengan orang lain. Seperti mengatakan bahwa orang tersebut memiliki kulit yang gelap sehingga harus memakai pemutih wajah. Mengomentari penampilan atau fisik orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut. Seperti mengarsipkan penampilan teman yang pakaiannya terlihat kurang bagus atau tidak menurut Gilbert dan Miles 2002, aspek-aspek body shaming adalah sebagai berikut Komponen kognitif sosial atau eksternal. Komponen kognitif sosial mengacu pada pemikiran dari orang lain yang menilai sebagai seseorang yang rendah maupun kurang baik sehingga mengakibatkan memandang dirinya rendah. Komponen mengenai evaluasi diri yang berasal dari dalam. Pada komponen ini mengacu pada pandangan buruk terhadap diri sendiri yang berasal dari pemikiran negatif mengenai diri. Hal ini juga didasari pada kritikan yang menyerang dengan kata-kata yang merendahkan diri sehingga hal tersebut mengakibatkan menurunnya kepercayaan diri dan menanamkan pemikiran malu dari dalam diri. Komponen Emosi. Emosi yang terdapat dalam perasaan malu meliputi perasaan cemas, marah, dan muak terhadap diri sendiri. Hal ini disebabkan dari pemikiran negatif atas dirinya dan ketidakmampuan mengikuti standar yang ada dari lingkungan. Komponen Perilaku. Perasaan malu memiliki kecenderungan untuk menghindar dari lingkungan sekitarnya karena terdapat perasaan tidak nyaman yang timbul dari pandangan rendah dari orang lain serta merasa terancam di Body Shaming Menurut Dolezal 2015, body shaming terdiri dari dua jenis, yaitua. Acute Body Shame Acute body shame diartikan sebagai rasa malu yang akut dikarenakan bentuk tubuh yang dimiliki. Acute body shame lebih menjelaskan terkait aspek dari perilaku tubuh, contohnya adalah tingkah laku ataupun perubahan seseorang. Rasa malu terhadap tubuh ini sering dialami di dalam interaksi sosial yang hal itu dapat menyebabkan seseorang menjadi gagal dalam mempresentasikan dirinya. Acute body shame tergolong sebagai rasa malu yang wajar di dalam masyarakat. Acute body shame berkaitan dengan aspek perilaku dari tubuh, seperti gerakan, gaya berbicara, tingkah laku, dan kenyamanan yang berhubungan dengan presentasi diri. Biasanya hal ini disebut dengan embarrassment atau rasa malu. Acute body shame terjadi pada kasus-kasus dalam interaksi sosial, seperti ketika seseorang sedang berbicara kemudian mengalami kegagapan atau gagal dalam berperilaku yang diharapkan di lingkungan sosial, sering muncul sebagai akibat dari pelanggaran perilaku, penampilan, atau hilangnya kendali sementara atas tubuh dan fungsi tubuh Chronic Body Shame Chronic body shame ini berkaitan dengan tubuh seseorang yang lebih berkelanjutan atau permanen, seperti berat badan, tinggi badan, atau warna kulit. Chronic body shame juga dapat timbul karena beberapa stigma atau kelainan tubuh, seperti bekas luka atau cacat. Di luar penampilan, chronic body shame sering dikaitkan dengan fungsi dan kecemasan tubuh di sekitar bagian tubuh seperti jerawat, penuaan, dan sebagainya. Selain itu, mungkin timbul dalam masalah kontrol tubuh, seperti dalam kasus gagap atau kekakuan kronis. Apa pun yang menyebabkannya, jenis body shaming ini datang secara kronis dan berulang-ulang ke dalam kesadaran seseorang dan membawa rasa sakit yang berulang atau mungkin terus-menerus. Rasa malu dalam hal ini akan menjadi lebih akut mungkin pada saat seseorang menginternalisasi penilaian diri, menyebabkan pengalaman tubuh berkurang sehingga mempengaruhi harga diri dan penilaian Penyebab Terjadinya Body Shaming Menurut Hoel dan Cooper 2006, body shaming dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikuta. Bullying bullying adalah sebuah istilah pengganggu yang artinya tindakan atau perlakuan penindasan oleh seseorang yang sifatnya agresif dan menjadi sebuah ancaman untuk mendominasi orang lain. Peristiwa body shaming sering dijumpai berlangsung bersamaan dengan tindakan bullying. Dikarenakan bullying adalah tindakan menindas kemerdekaan atau hak orang lain, body shaming tidak lain sering digunakan sebagai alat atau suatu perlakuan intimidasi. Ketidaksempurnaan seseorang menjadi fokus utama yang dilihat oleh pengganggu dan menjadikannya kanvas yang sempurna untuk melukis segala caci dan makian, kepuasan seorang pengganggu akan terpenuhi apabila korban tersebut telah jatuh terpuruk dan tidak berdaya yang menjadikannya seorang Peran Media Media adalah sebuah wadah untuk menyalurkan sebuah komunikasi yang dikonstruk sedemikian rupa isinya dengan berbagai hal berupa seni, kreativitas, berita, wacana, audio serta visual dimana tujuannya agar dapat dipahami dan dinikmati oleh audiens. Media merupakan komunikasi yang dibuat dengan memiliki fokus-fokus tujuan tertentu serta pembuatannya dibentuk melalui pengamatan secara sosial dengan batasan kelangsungan yang ada atau sedang terjadi pada masyarakat. Hal apapun yang ingin disampaikan atau ditunjukkan oleh media haruslah memiliki citra yang baik tanpa tercela agar dapat diterima oleh khalayak, sehingga terciptalah standar-standar pada masyarakat yang tanpa disadari terkadang tidak begitu relevan dengan fenomena yang Standar Kecantikan Body shaming sering terjadi karena korban dirasa tidak memenuhi standar kecantikan yang ada pada masyarakat, dimana yang beredar adalah kurus merupakan hal mutlak dimana seseorang dapat dikatakan cantik. Standar kecantikan yang telah terkonstruk di pikiran masyarakat Indonesia adalah kulit cerah berupa putih pucat, hidung mancung, rambut lurus panjang, tubuh ideal yang tinggi, berat badan ideal adalah ramping berlekuk gitar Spanyol dan masih banyak Body Shaming Proses terjadinya body shame bisa terbentuk karena adanya interaksi dan pengaruh dari lingkungan kemudian pengaruh tersebut memberikan dampak pada individu. Setiap individu mempunyai reaksi yang berbeda saat menghadapi perlakuan body shaming, begitu pula dampak yang muncul pun berbeda. Menurut Cahyani 2018, dampak-dampak negatif dari body shaming antara lain yaitu sebagai berikuta. Gangguan Makan dan Kesehatan Body shame merupakan penyebab harga diri yang rendah dan berkaitan dengan pola makan. Seseorang cenderung melakukan perubahan pada tubuhnya dengan melakukan diet untuk menurunkan berat badan ataupun mengonsumsi makanan yang banyak untuk menaikkan berat badan. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat body shame maka cenderung memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perilaku makan. Selain memberikan dampak pada gangguan makan, body shaming memiliki dampak pada kesehatan seseorang, seperti melakukan diet mati-matian, minum obat pelangsing, memakai obat pemutih instan, dan berbagai macam upaya lain yang justru akan berdampak lebih serius pada Depresi Depresi dapat dialami seseorang karena perspektif negatif yang terus menghantui seseorang. Kurangnya kepuasan terhadap bentuk tubuh atau keadaan tubuh merupakan pemicu seseorang mengalami depresi. Depresi tidak hanya dialami oleh perempuan, tetapi laki-laki juga dapat mengalami depresi, tetapi tidak sebanyak Self-Esteem Individu yang mengalami body shaming akan melakukan penilaian diri dengan terus melakukan body checking pada tubuhnya atau penampilannya, selain itu tentunya individu juga akan melakukan penilaian terhadap keberhargaan dirinya. Ketika individu merasa malu dengan kondisi tubuhnya maka individu tersebut akan merasa tidak percaya diri dan memiliki harga diri yang rendah. Ketika seseorang sering melakukan penilaian terhadap penampilan diri mereka sendiri, kondisi tersebut cenderung akan berdampak pada tingkat self-esteem yang rendah. Individu dengan harga diri rendah akan beranggapan dirinya memiliki keterbatasan, merasa bersalah karena kekurangannya, dan berada dalam kondisi yang tidak PustakaChairani, L. 2018. Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta-Analisis. Buletin Desi. 2019. Pendekatan Person-Centered Dalam Menangani Body Shaming Pada Wanita. Jurnal 2019. Dampak Body Shaming Sebagai Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan. Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2015. The Body and Shame Phenomenology, Feminism, and TheSocially Shape Body. London 2018. Dinamika Psikologi Perempuan Mengalami Body Shame. Yogyakarta Universitas Sanata Dharma .Gilbert, P., & Miles, J. 2002. Body Shame Conceptualisation, Research, and Treatment. New York 2018. Efektivitas Cognitive Behavior Therapy untuk Menurunkan Tingkat Body Shame. Malang UIN Malang.
TentangRevina: "Your Insecurity is Your Problem". Revina menunjukkan standar cantik yang dianutnya adalah perempuan berkulit putih, body goals, wajah mulus, dan lainnya. Pandangan ini bahaya gak sih? Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial menjadi "realitas kedua" yang menggambarkan kehidupan nyata penggunanya.
- Wacana mengenai body shaming atau penghinaan terhadap fisik seseorang kembali mengemuka beberapa hari terakhir. Ini disebabkan penghinaan warganet kepada aktris Dian Nitami, yang membuat murka Anjasmara sebagai suami Dian. Anjasmara mengancam akan memidanakan warganet pemilik akun yang dianggap telah menghina bentuk fisik istrinya. Melakukan body shaming memang dapat diancam pidana. Ketentuan ini diatur dalam Pasal 27 Ayat 3 jo Pasal 45 Ayat 3 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah dalam UU Nomor 19 Tahun 2016Meski begitu, body shaming merupakan delik aduan. Orang yang merasa bentuk fisiknya dihina harus melaporkan penghinanya ke demikian, polisi tidak dapat langsung menindaklanjuti aksi body shaming tanpa ada laporan. Lalu seperti apa ancamannya? Berikut infografiknya Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Bahkan seseorang kerap kali dicap mudah baper (bawa perasaan) dan sensitif jika tersinggung oleh body shaming. Padahal, si body shamers (sebutan untuk orang yang melakukan body shaming) belum tentu tahu jika orang yang mereka komentari sudah sadar akan perubahan bentuk tubuhnya atau malah sedang berupaya keras demi perubahan tubuhnya. Itulah sebabnya, body shaming menandakan seseorang belum dewasa. 2. Efek dari body shaming bisa berakibat fatal

Uploaded byKisi Anandita 0% found this document useful 0 votes117 views3 pagesOriginal Titlepidato body shamingCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes117 views3 pagesPidato Body ShamingOriginal Titlepidato body shamingUploaded byKisi Anandita Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Body shaming dikategorikan menjadi dua tindakan. Tindakan yang seseorang mentransmisikan narasi berupa hinaan, ejekan terhadap bentuk, wajah, warna kulit, postur seseorang menggunakan media sosial.
- Isu body shaming belakangan kerap menyeruak ketika seseorang atau tokoh publik penampilan tubuhnya dirisak. Perlu diketahui, mengolok-olok atau menjadikan bentuk dan ukuran tubuh seseorang sebagai bahan lelucon termasuk body shaming. Praktik seperti ini dapat meninggalkan trauma emosional yang parah dan mengganggu kesehatan mental penjelasan lebih lanjut tentang apa itu body shaming dan efek buruknya pada kesehatan mental. Baca juga Apa itu Burnout, Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Menghindarinya Apa itu body shaming? Melansir laman resmi Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders ANAD, body shaming adalah segala bentuk tindakan atau praktik menghina bentuk atau ukuran tubuh orang bullying ini dapat dilakukan orang terdekat seperti orangtua, saudara, teman, orang yang tidak dikenal, sampai komentar negatif di media sosial atau konvensional. Wujud body shaming bisa beragam. Ada yang terang-terangan mengkritik penampilan tubuh seseorang, membandingkan bentuk dan ukuran tubuh dengan orang lain, dan sebagainya. Terlepas dari wujudnya, body shaming bisa muncul dan terus langgeng lantaran konsep semu citra tubuh yang ideal. Baca juga Kenali Apa itu Fobia, Gejala, Penyebab, Cara Mengatasinya Selama ini kadung muncul konsep orang cantik atau tampan itu memiliki bobot dan tinggi tubuh tertentu, kulit yang cerah dan mulus tanpa jerawat atau noda, rambut harus lurus, dan sebagainya. Kondisi toksik itu turut mendorong sejumlah orang, terutama anak muda untuk berupaya mati-matian mewujudkan tampilan ideal a la konsep semu citra tubuh ideal tersebut.
.
  • umbja80369.pages.dev/361
  • umbja80369.pages.dev/294
  • umbja80369.pages.dev/345
  • umbja80369.pages.dev/142
  • umbja80369.pages.dev/195
  • umbja80369.pages.dev/200
  • umbja80369.pages.dev/119
  • umbja80369.pages.dev/181
  • umbja80369.pages.dev/308
  • pidato tentang body shaming